Assalammualaikum Wr Wb
Pengalaman sebagai seorang HRD yang saya alami sendiri ini terkait dengan masalah kesehatan mental yang saya alami pada cerita sebelumnya.
HRD merupakan salah satu pekerjaan yang saya inginkan dari mulai kelas 6 SD, iya kelas 6 SD, waktu itu kurang lebih tahun 2006, ada serial tv komedi berjudul OB.
Dalam serial tv ini, setting yang diambil adalah setting susana kerja pada sebuah perushaan swasta di Jakarta. Hubungan yang berusaha dibangun antara karyawan dan OB (office boy/ office girl).
Lebih jauh lagi setting yang diambil oleh sangsutrada untuk para pemeran karyawan tersebut adalah setting suasana ruangan HRD.
Yap dari hal sesederhana itu saya berkeinginan menjadi HRD, karena susasa yang terlihat pada latar film sepertinya sangat seru. ya haha sepolos itu saya waktu kecil. Padahal kan semua yang ada pada film pasti sudah disetting sedemikian rupa agar menarik penonton.
Alasan berikutnya kenapa saya mau jadi HRD karena pada waktu SMA, saya sering menjadi tempat cerita (re:curhat) oleh teman-teman yang ada dalam satu sekelas biasanya.
Rasanya senang jika ada teman yang merasa puas setelah bercerita kepada saya, apalagi jika solusi yang saya berikan berhasil/ efektif baginya.
Dari sini saya ingin mempunyai pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain, dalam artian mempunya trust secara personal, atau bisa berdampak langsung bagi kehidupan orang lain.
Yang pertama saya pikirkan adalah menjadi Psikolog sebenarnya, namun namanya hidup memang lucu, malah saya yang pergi ke psikolog akhir-akhir ini.
Impian menjadi psikolog kandas, karena Eyang a.k.a nenek saya melarang (budaya patuh terhadap perkataan orang tua dan faktor religius masih kental didalam keluarga saya) masuk ke jurusan psikologi.
Alasannya karena sudah terlalu banyak lulusan dari jurusan itu. Dalam hati berfikir, ada benarnya juga perkataan eyang saya ini.
Akhirnya saya mengambil jurusan Hubungan Internasional di suatu institut swasta di Jakarta selatan yang biaya kuliahnya sangat sangat terjangkau menruut saya, karena saya 2 jt-an per smesternya.
Singkat cerita setelah lulus, saya mengerjakan beberapa pekerjaan seperti menjadi surveyor dari SMRC untuk mengetahui elektabilitas seorang calon gubernur di Dki Jakarta.
Setelah itu sempat juga menajdi marketing daging sapi mentah milik tetangga. saya juga sempat menjadi driver Uber dan Grab. Sampai pada akhirnya saya melamar kerja di sebuah perusahaan outsorcing yaitu VADS. (Pengalaman Interview di VADS)
Saya ikut interview hanya 2 tahap, bertemu dengan hr VADS dan kemudia langusng user, prosesnya begitu cepat, karena memang sedang butuh cepat untuk sebuah project milik Grab.
Oh iya, saya interview untuk posisi interviewer, posisi yang sangat saya inginkan, karena bagi saya yang bukan lulusan psikologi atau hukum (rata-rata perusahaan mencari lulusan psikologi atau hukum) sangat susah masuk di bagian HRD. Ditambah belum punya pengalaman bekerja secara full time.
Satu hal yang sangat menguntungkan adalah pengalaman saya sebagai surveyor atau interview untuk SMRC. yang bisa saya jadikan senjata untuk memenangkan interview ini.
Setelah 2 tahap interview selesai saya dinyatakan lulus. Singkat cerita,saya bisa mulai bekerja 1 minggu kemudian menjadi interviewer di Grab. dengan 9 orang interviewer lainnya.
walaupun belum menjadi hrd seutuhnya, tapi saya sudah paham seikit tentang cara-cara interview. dan saya sangat senang dengan pekerjaan ini (awalnya).
Karena bisa bertemu banyak orang baru (disini khususnya driver) dan mendengarkan kisah merek asatu persatu. senang juga juga bisa membantu orang dengan cara memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapat peluang yang lebih baik.
Setelah dari Grab ini, saya bekerja sebagai Rekrutment di beberapa perusahaan, Jadi semoga pengalaman saya ini bermanfaat bagi kalian yang ingin berprofesi sebagai HRD.
Sebelum lebih jauh, kita haru kenal dulu ni apa yang di artikan HRD.
Apa si HRD ?
Secara resmi/ bahsa bakunya HRD atau Human Resources Development, adalah bagian atau departemen dari perusahaan yang tugas utamanya mengelola sumber daya manusia di perusahaan.
Mulai dari tugas perencanaan yang sering disebut perencanaan SDM, rekrutmen sering disebut Rekrutmen dan Seleksi, pengembangan sering disebut Pelatihan dan Pengembangan,
Manajemen Kinerja sering disebut Performance Management, gaji sering disebut Kompensasi dan Benefit dan menumbuhkan hubungan kerja yang sering disebut sebagai Hubungan Industrial.
Arti lain dari HRD beserta tugas dan tanggung jawabnya, bisa kalian baca dipost saya yang lainnya.
Menurut say apribadi HRd dalam suatu perusahaan memgang peranan yang cukup penting, kenapa ? bisa dilihat dari pengertian diatas.
Bahwa HRD mengintervensi jalannya perusahaan dari mulai membuat aturan kantor, menyeleksi karyawan masuk, membuat perhitungan gaji, membuat materi training dll, tergantung dari kebijakan perusahaan.
Tapi banyak banget orang yang mau jadi HRD, mereka bilang jadi HRD enak, tugasnya gampang Cuma nyari orang buat seleksi, bisa buat peraturan, gap using, ga ribet, KATA SIAPA ?
Ga Enaknya Jadi HRD
Disini saya sudah merangkum beberapa hal yang ga enak menjadi seorang HRD
1. Tanggung Jawab yang Besar
Sering kali seorang HRD dekat dengan si BOS/CEO/Country Mnager, biasanya HRD tipe ini merupakan HRD yang senior, atau HRD dengan jabatan staf biasa tetapi berada pada perusahaan yang baru merintis seperti start up atau perushaan lokal dengan kualitas perusaah sedang atau kecil.
Karena memang mau gam au harus sering berkoordinasi dengan si BOS, harus mengatur peraturan perusahaan, laporan tentang kondisi karyawan, sering juga dimintai saran terkait harus melanjutkan atau memberhentikan karyawan atas kinerjanya.
Kadang juga harus menyampaikan apa saja keluhan dari para staff, yang mana hal ini sangat tidak mudah, kenapa ? Karena kadang dianggap seperti bermuka dua, bagaimana caranya menyeimbangkan posisi kita di antara bos dan para staff.
Sering kali staf jadi ga banyak ngomong, atau jadi ga terbuka dengan kita, karen atakut di cepuin(diaduin), padahal kan ga juga ya.
Belum lagi kalo kita ga bisa dapet target orang yang dibutuhin sama perusahaan. lebih pusingnya lagi kalo kita merekrut orang yang ga kompeten buat perusahaan.
Karena kita harus merekrut karyawan baru lagi, buang-buang waktu, kita harus training lagi (bisa yang short maupun long training), dan nambah target orang yang harus di rekrut juga.
Belum lagi user yang lain minta tambahan orang juga, atau curhat mau mutusin kontrak orang yang ga disuka.
2. Menjadi Contoh Figure yang Baik
Kalo ini adalah opini pribadi, karena HR bisanya menajdi contoh karyawan lain dalam hal kedisiplinan, mungkin karena HR yang membuat aturan dan biasanya menegur si pelanggar.
Kalo ini pendapat pribadi haha, karena agak sedikit ribet, ga bisa berekspresi seutuhnya, ditambah lagi kita sebisa mungkin bersikap berwibawa agar bisa dijadikan figure bagi karyawan lain.
3. Confidential/ Rahasia
Dibeberapa perusahaan HRD juga biasa dituagskan menjadi petugas sidak, kadang jalan ke berbagai cabang untuk melakukan inspeksi terkait jalan/tidaknya SOP perusahaan tersebut di cabang.
Saya beberapa kali pernah ditugaskan menjadi mistery Shopper, tugasnya seperti mata-mata, pada saat itu, kebetulan saya bekerja di bidang jasa.
Jadi tugas saya adalah memastikan staff yang ada dicabang memeberikan pelayanan yang baik atau tidak kepada customer. mejaga hubungan baik atau tidak dengan tempat kerja disebelahnya, atau dengan pemilik gedung sewa.
Biasanaya sebelum menjadi mata-mata saya berkoordinasi dulu dengan satpam/ security dicabang setelah saya mengintrogasi satpam tersebut tentunya, biar ga ada masalah selebihnya didalem, dan biar aksi kami ga ketahuan, tiap staff HRD bergantian tugasnya.
4. Rekrutment Itu Ga Gampang
Ini yang menjadi tantangan terbesar menjadi HRD menurut saya, karena sebagian besar pengalaman saya menjadi rekrutment. khusus rekrutment saja.
Biasanya didalam perusahaan yang membutuhkan kadidat banya, mereka mempunyai bagian khusus rekrutment sendiri, biasanya dijalankan oleh perusahaan dibidang outsorcing.
Dimana outsorcing membutuhkan kadndidat banyak untuk disalurkan ke banyak klien. biasanya untuk kebutuhan sales/ marketing.
Susahnya adalah permintaan karyawan setiap hari, target mendatangkan karyawan hariannya tinggi, dan untuk mencari kandidat setiap hari ini susah, apalagi terbatas di suatu daerah penempatan.
Lebih susah lagi jika yang kita cari adalah sales/ marketing, karena era sekarnag ini makin jarang orang yang mau bekerja menjadi sales/ marketing.
Kenapa ? jujur karena kerjanya dilapangan berat, gajinya kebanyakan dari komisi/ insentif, target tinggi,dan hasil tidak menentu, jadinya susah.
5. Harus Multi Talent
Dibeberapa perusahaan seorang HR harus bisa menjalankan tugas dari atasannya, seperti menjadi MC, Marketing (biasanya saat menjalankan program jobfair, disini kita harus mempromosikan perusahaan kita tentunya, posisi apa saja yang kosong, keuntungan-nya kerja diperusahaan kita dll), bisa juga menjadi EO dll, tergantung kebutuhan perusahaan.
Khususnya buat HR GA, (GA itu apa ?) karena bagian ini berhubungan erat dengan hal-hal bersifat teknis, bisa aja kalian disuruh untuk pasang banner, cari percetakan murah, nyiapin persediaan kantor, bayar apartment bos, bayar listrik - pajak - dan kewajiban kantor, dll.
6. Loyalitas
Kalo masalah ini si kayanya bukan cuma HR aja ya, posisi lain juga harus mempunyai loyalitas, tapi terkait dengan poin no. 2 kita harus terbiasa loyal, karena banyak hal yang harus HR kerjakan, belum lagi kalo ada urusan urusan diluar jobdesc yang suka dadakan. meeting dengan klien juga bisanya HR suka diajak diskusi.
7. Tegas
Berhubungan dengan pemutusan/ teguran, ini yang paling berat apalagi, kalo yang akan kita eksekusi adalah teman sendiri, tapi mau gam au, karena sudah menajdi bagian dari tanggung jawab, hal yang ga enak gini harus tetep dikerjakan.
Bukan Cuma untuk karyawan yang akan diberhentikan, tapi menginformasikan kegagalan pada kandidiat juga sama beratnya, jujur saya juga pernah ada diposisi ditolak oleh perusahaan,
Saya tahu betul rasanya ditolak, oleh karena itu saya sebenernya juga ga mau orang merasakan rasa yang sama. Tapi lagi-lagi karena berhubungan dengan tanggung jawab saya harus melakukannya.
Intinya kalau mau bekerja sebagai HR, haru siap dulu sama resikonya, Tekanan di HR juga ga bisa dibilang gampang,
8. Tahu Buruknya Perusahaan dan Menjadi Tameng Perusahan (Tidak Semua)
Ini bukan pengalaman saya, tapi saya baca di forum-forum seperti kaskus atau quora, para HR yang menggunakan akun alter tentunya. mengatakan bahwa sering kali mereka menjadi tameng perusahaan.
dalam artian jika perusahan telilit suatu kasus hukum, maka HR lah yang bertanggung jawab, apdahal sering kali mereka yang dikorbankan, atau bukan kemauan mereka.
Yang saya baca, biasa terkait dengan masalah perijinan, maslah surat ijin karyawan asing, atau peraturan perusahaan yang tidak patuh pada peraturan disnaker (ini biasanya karena aduan dari karyawan).
Dan juga tahu buruk-buruknya perusahaan tapi harus menutup-nutupinya. selain itu juga beberapa ada yang terlibat KKN dengan memasukan karyawan titipan petinggi perusahaan.
Atau ada yang sengaja memanfaatkan jabatannya, dengan memasukan koleganya, atau bisa juga dengan menarik bayaran bagi si calon kandidat.
9. Diteror Kandidat
Jika kalian ingin menjadi HR, kalian harus mempunyai minimal 2 hp, Kenapa harus 2 hp si bang ? Kalian harus punya minimal 2 hp kalo ga mau kaya judul pembahasan kita kali ini.
2 hp ini fungsinya untuk ngebedain antara hp pribadi dan hp rekrutment, karena kalo ga, nomer yang kalian sebar di job vacation pasti nomer kalian kan.
Sebar nomer ini yang bahaya buat kalian, kenapa ? 1 nomer kalian bisa dijadiin sasaran empuk penipuan, dan kedua teror dari para kadnidat.
Yang perlu diingat adalah para kandidat mempunyai background pendidikan yang beda-beda, jadi ada yang mempunyai attitude baik ada juga yang tidak,
Kalian bisa aja dapet chat/ telpon malem-malem di jam yang ga seharusnya dari kandidat, entah hanya untuk menanyakan terkait posisi atau sampai detail yang mengganggu.
Sering kali kandidat juga hanya chat "P" atau maksudnya "ping" tanda agar chatnya harus segera dibaca, hal ini sangat tidak sopan dan mengganggu bagi saya pribadi.
Dan jika pada lowongan kerja yang kita sebar, tidak kita hapus, nomer kita akan terus ada, bahkan sampai kita pindah perusahaan orang akan menananyakan informasi ke kita.
So, kalian harus prepare juga soal hp ini, jika kalian ingin menjadi HR, bahkan di beberapa perusahaan kalian disarankan memiliki beberapa hp,
Karena banyaknya grup yang harus kalian masuki, ada grup perdivisi, grup dengan klien, grup dengan seluruh karyawan kantor, grup klien 2 dst.
9. Diteror Kandidat
Jika kalian ingin menjadi HR, kalian harus mempunyai minimal 2 hp, Kenapa harus 2 hp si bang ? Kalian harus punya minimal 2 hp kalo ga mau kaya judul pembahasan kita kali ini.
2 hp ini fungsinya untuk ngebedain antara hp pribadi dan hp rekrutment, karena kalo ga, nomer yang kalian sebar di job vacation pasti nomer kalian kan.
Sebar nomer ini yang bahaya buat kalian, kenapa ? 1 nomer kalian bisa dijadiin sasaran empuk penipuan, dan kedua teror dari para kadnidat.
Yang perlu diingat adalah para kandidat mempunyai background pendidikan yang beda-beda, jadi ada yang mempunyai attitude baik ada juga yang tidak,
Kalian bisa aja dapet chat/ telpon malem-malem di jam yang ga seharusnya dari kandidat, entah hanya untuk menanyakan terkait posisi atau sampai detail yang mengganggu.
Sering kali kandidat juga hanya chat "P" atau maksudnya "ping" tanda agar chatnya harus segera dibaca, hal ini sangat tidak sopan dan mengganggu bagi saya pribadi.
Dan jika pada lowongan kerja yang kita sebar, tidak kita hapus, nomer kita akan terus ada, bahkan sampai kita pindah perusahaan orang akan menananyakan informasi ke kita.
So, kalian harus prepare juga soal hp ini, jika kalian ingin menjadi HR, bahkan di beberapa perusahaan kalian disarankan memiliki beberapa hp,
Karena banyaknya grup yang harus kalian masuki, ada grup perdivisi, grup dengan klien, grup dengan seluruh karyawan kantor, grup klien 2 dst.
Kalian harus mempunyai mental yang kuat untuk bisa bertahan di HR Karen mungkin saja ada beberapa hal yang bertentangan dengan prinsip kerja kalian. Jadi mulai sekarnag think twice dan jangan bilang enak jadi HRD (walaupun banyak yang cinta juga dengan profesi ini)
Terimakasih, semoga tulisan ini bisa menjadi bacaan yang bermanfaat buat kalian.
Wasalammualaikum Wr Wb
Referensi :
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01553-HM%20Bab2002.pdf
HRD Bagian yang Kata Orang Enak, Betulkah? | KASKUSSerba-serbi dunia HRD | KASKUS
Apa sisi gelap menjadi HRD? - Quora
0 komentar:
Posting Komentar